Nahdliyyin Banguntapan: Banyak Suara untuk Satu Nama, Gus Hilmy

gus hilmy dan ketua nu banguntapan

BANGUNTAPAN, BANGKITMEDIA.COM

Sesuai dengan instruksi dari PCNU Bantul, maka MWC NU Banguntapan tanpa panjang lebar segera membentuk Tim Pemenangan untuk Gus Hilmy. Tim Pemenangan ini merupakan sinergi semua elemen nahdliyyin Banguntapan. Motto yang sudah disepakati dalam tim ini adalah, “banyak suara untuk satu nama, Gus Hilmy”.

Demikian ditegaskan Suko Raharjo, Ketua MWC NU Banguntapan dalam silaturrahim nahdliyyin Banguntapan di Masjid Aulia Condrowangsan, Banguntapan Bantul, Selasa (10/04).

“Banguntapan akan menjadikan momentum ini untuk konsolidasi organisasi. Banyak program NU Banguntapan yang harus segera dituntaskan bersama, sehingga konsolidasi kader sangat penting untuk masa depan NU Banguntapan. Semangat Gus Hilmy untuk memajukan NU menjadi inspirasi dan penyemangat bagi nahdliyyin Banguntapan,” tegas Pak Suko.

Sementara itu, Kiai Rohim dari PCNU Bantul menegaskan bahwa Gus Hilmy adalah satu-satunya calon DPD RI yang mendapat mandat atau  tugas dari NU. Semua pengurus NU bersepakat memberikan tugas kepada Gus Hilmy. Awalnya Gus Hilmy menolak, tetapi karena diperintahkan oleh NU, akhirnya Gus Hilmy luluh dan bersedia.

“Kalau bukan ditugasi oleh NU sudah semestinya Gus Hilmy lebih nyaman sebagai dosen dan PNS, namun karena yang menugasi adalah NU maka tidak ada kata lagi selain sendiko dawuh. Nah kalau beliau sudah seperti itu, sudah semestinya kita semua baik selaku pengurus PCNU, MWC, sampai Ranting harus mengimbangi untuk mensukseskan beliau,” tegas Kiai Rohim.

“Saya yakin warga NU di DIY sangat banyak, namun jumlah yang banyak itu akan terlihat dengan adanya kegiatan seperti ini. Saya yakin NU di Banguntapan, mengingat DPD yang pernah direkomendasikan NU sudah tiga kali berturut-turut,” lanjut Kiai Rohim.

Kiai Rohim akhirnya memperkenalkan Gus Hilmy sebagai Wakil Rais Syuriah PWNU DIY dan juga Wakil Rektor UNU Yogya. Tidak lupa, dikenalkan bahwa Gus Hilmy adalah cucu KH Ali Maksum, Rais Aam NU 1981-1984.

Setelah menjelaskan itu, Kiai Rohim menanyakan kesiapan segenap hadirin terkait kesiapan untuk memenangkan Gus Hilmy. Secara serentak semua hadirin menjawab “SIAP”.

“Semoga semua prosesnya diberikan keberkahan yang sebesar-besarnya sehingga benar-benar memberikan berkah dan manfaat yang sebesar-besarnya untuk warga NU dan bangsa ini,” pungkas Kiai Rohim.

Sementara itu, Gus Hilmy yang hadir dalam acara itu setelah membaca mukadimmah langsung mengajak segenap hadirin untuk menghadiahkan fatihah untuk segenap para wali  dan pendahulu pejuang-pejuang NU di Banguntapan. Baru setelah itu, Gus Hilmy memperkenalkan diri.

“Saya ditugasi PWNU DIY sebagai petugas mengawal fatwa halal di MUI DIY, saya ditugasi PWNU sebagai wakil Rektor UNU Yogyakarta. UNU Yogya adalahsimbol kebangkitan pendidikan NU di DIY. Kemudian PWNU menghendaki untuk adanya calon perwakilan NU untuk di pemilihan DPD RI 2019. Dalam hal ini hadirin sekalian tidak perlu melihat saya, tetapi lihatlah ini sebagai momentum konsolidasi jam’iyah dan jamaah NU,” tegas Gus Hilmy.

Gus Hilmy juga menegaskan bahwa NU itu sangat besar, andaikata sebuah negara bubar NU bisa menggantikan karena saking besarnya. NU bisa diibaratkan bayangan negara. Mengurus NU itu bukan sekedar mengurus hal biasa, melainkan mengurus dunia-akhirat untuk keberlangsungan generasi yang baik dunia akhirat.

“Saya tidak bisa bekerja sendiri, melainkan harus dengan konsolidasi besar-besaran. Karena organisasi kita adalah organisasi kiai, organisasi  ulama, maka kita harus bisa menang. Namun menang dengan cara yang baik, terhormat tanpa harus menjelek-jelekkan atau berbuat hal yang tidak baik,” pungkas Gus Hilmy.

Selain dihadiri para tokoh MWC NU Banguntapan, acara ini juga dihadiri banom NU Banguntapan mulai Muslimat, Fatayat, Ansor, Banser, IPNU, IPPNU, Ranting NU Se Banguntapan, dan kader muda NU lainnya. Berita Islam Terkini (amru)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *