MTs Al Furqon Sanden Selenggarakan Workshop Peningkatan Kompetensi Guru.
Yogyakarta, Bangkitmedia.com – Dunia pendidikan terus mengalami perubahan yang semakin pesat, karena manusia (peserta didik) dan lingkungan yang melingkupinya juga mengalami perubahan yang sangat cepat.
Dinamika ini harus direspon dengan cepat pula oleh institusi pendidikan jika lembaga pendidikan ingin tetap eksis memberikan kemanfaatan pada masyarakat.
Itulah yang menjadi motivasi MTs Al Furqon Sanden menyelenggarakan Workshop Peningkatan Kompetensi Guru, Rabu 14 September 2022.
Acara yang bertempat di aula madrasah tersebut mengambil tema “Desain Metode Pembelajaran Siswa Aktif dengan Mengimplementasikan Ketrampilan Abad 21”. Kegiatan ini menghadirkan Dr. Muqowim, M. Ag beserta Ibu Ziyadatul Husna sebagai narasumber.
Dalam acara pembukaan, Kepala MTs Al Furqon Sanden, Muhammad Irfan Chalimy, S.Pd.I menyampaikan bahwa penyelenggaraan workshop ini berpijak pada satu maqolah الطريقة اهم من المادة, والمدرس اهم من الطريقة yang secara bebas dapat dimaknai bahwa materi pelajaran itu penting, tapi lebih penting metodenya. Dan metode pelajaran itu penting, tapi lebih penting gurunya.
“Oleh karenanya, workshop ini bertujuan untuk mendesain dan mempraktekkan metode pembelajaran dalam pengelolaan proses belajar mengajar bersama siswa, sekaligus meng-upgrade kompetensi dan semangat guru-guru dalam menjalankan fungsi kependidikannya,” tegas Gus Irfan, sapaan akrabnya.
Lebih lanjut, Gus Irfan menyampaikan bahwa kegiatan workshop ini bagian dari kegiatan dalam rencana yang menggunakan dana Bantuan Afirmasi dari pemerintah.
“Selain workshop peningkatan kapasitas dan kompetensi guru, dana Bantuan Afirmasi digunakan juga untuk pengadaan perangkat digitalisasi madrasah, rehab ringan, pengadaan peralatan penunjang pembelajaran seperti alat peraga dan peralatan laboratorium IPA serta untuk pembangunan sarana sanitasi madrasah,” tegasnya.
Sementara itu, Dr. Muqowim, M. Ag dalam materinya menyampaikan bahwa pembelajaran itu harus bermakna bagi siswa.
“Pembelajaran yang bermakna itu tidak saja materinya tersampaikan dengan strategi dan model-model pembelajaran yang tepat, tetapi nilai-nilai dalam materi tersebut harus mampu diinternalisasikan kepada siswa dengan sempurna,” katanya yang juga dosen UIN Sunan Kalijaga.
Menurutnya, secara umum seorang guru harus mampu membentuk karakter siswa dalam 4 H, yaitu Head (kecerdasan secara kognitif), Heart (kecerdasan secara afektif), Hand (kecerdasan psikomotor), dan Horee (kecerdasan manajemen emosional).
Dalam sesi praktek, selama kegiatan workshop yang dipandu oleh Dr. Muqowim ini para peserta yang berjumlah 30 guru/tenaga pendidik diajak untuk bersama-sama praktek model-model desain metode pembelajaran di kelas diantaranya : every one a teacher here, The power of two, Snow ball dan lain-lain.
Diakui juga, selama kegiatan ini, terlihat antusiasme para guru dalam mengikuti setiap materi yang disampaikan dan dipraktekkan.
“Ini luar biasa, semua guru sangat antusias dan merasa semangatnya melejit berlipat-lipat. Kita semua serasa mengikuti kuliah kembali karena ilmu yang kami dapatkan serta tentunya sangat berguna saat kami mengajar nanti,” ujar Lizamah Ulfah, wakil kepala bidang akademik mewakili perasaan guru-guru yang lain.
Lizamah juga menyampaikan terimakasih kepada rekan-rekan mahasiswa PPL dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah membantu terlaksananya kegiatan workshop ini dengan baik, lancar dan sukses.
Dalam acara ini, setiap peserta diberi seminar kit dan buku ‘Active learning, 101 Cara Belajar Siswa Aktif’ karya Melvin L. Silberman.
Kegiatan Workshop ini diakhiri dengan penyerahan Buku tulisan Dr. Muqowim, M. Ag kepada Kepala MTs Al Furqon Sanden, dan penyerahan kenang-kenangan dari madrasah kepada narasumber.***
Kontributor: Tim Media Al Furqon.