Masjid Mujahidin Korea Selatan Ngaji Kitab Al-Ibriz

Kitab Al-Ibriz karya KH Bisri Mustofa merupakan salah kitab tafsir yang fenomenal di Indonesia. Kitab berbahasa Arab pegon ini menafsirkan al-Quran secara lengkap, dari juz 1 sampai juz 30. Kitab tafsir Al-Ibriz ini menjadi bacaan yang sangat khas bagi santri di berbagai pedesaan, terlebih sosok Kiai Bisri yang sangat dekat dengan masyarakat pedesaan.

Sepanjang hayatnya, Kiai Bisri selalu diundang masyarakat untuk mengisi pengajian, karena ceramah beliau begitu enak dan digemari warga nahdliyyin. Inilah perjuangan yang kemudian dilanjutkan putra beliau saat ini, KH Mustofa Bisri (Gus Mus). Jadwal Gus Mus bersama rakyat kecil begitu padat, karena beliau memang sangat dicintai rakyat kecil.

Bacaan Lainnya

Masjid Mujahidin Korea Selatan tak mau ketinggalan. Masjid ini juga mengaji Kitab Al-Ibriz karya Kiai Bisri setiap malam Ahad. Warga Muslim Korea Selatan sangat tertarik dengan karya Kiai Bisri, karena kitabnya yang mudah dimengerti oleh khalayak umum.

“Kita hari ini sangat senang bisa bertemu dengan Gus Yaqut. Beliau ini adalah cucu Kiai Bisri Mustofa. Kiai Bisri adalah pengarang Kitab Al-Ibriz, kitab yang kita selalu ngaji ada malam Ahad. Kita sungguh bahagia, karena bertemu dzurriyah beliau,” tegas Ustadz Zainuddin kepada hadirin yang datang dalam acara pembukaan Diklatsar Banser dan Pengukuhan PCI Ansor Korea Selatan (09/02).

Kedatangan Gus Yaqut bersama rombongan PP GP Ansor menjadi kabar gembira bagi warga Korea Selatan. Warga nahdliyyin Korea Selatan berduyun-duyun menyambut rombongan Gus Yaqut. Sambutan yang penuh keakrabab, sambutan yang luar biasa.

“Kitab Al-Ibriz menjadi saksi bahwa NU di Korea Selatan akan semakin maju dan berkembang. Ansor dan Banser akan selalu taat sama kiai, siap ngaji dengan para kiai,” tegas Mohammad Syaifuddin, Ketua PW GP Ansor DIY. (md).

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *