Manifesto Nusantara: Menuju Fikih Peradaban Global

kopdar teronggosong

Saat ini dunia sedang menghadapi beberapa kekacauan, mungkin kita bisa melihat gambaran paling jelas dari kekacauan itu di Timur Tengah. Tapi perlu diketahui bahwa sebenarnya kekacauan itu bukan hanya di Timur Tengah.

Pertanyaan kita adalah : saat ini kita mau apa melihat itu semua? Kita akan diam saja atau berbuat sesuatu di tengah zaman kungkungan (tirani) politik, ekonomi, dogma-dogma agama dll? Itu saja pilihannya.

Maka Manifesto Nusantara ini mengajak dunia untuk berani bicara terus terang soal tirani itu. Kenapa? Karena kita tahu bahwa dahulu semua rosul, misi mereka adalah melawan tirani (kungkungan). Musa As melawan tirani Fir’aun, Ibrahim melawan tirani Namrud, begitu juga dengan Nabi Muhammad Saw. Maka beliau mengatakan: “Aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq”. Apa itu akhlaq? Akhlaq itu terbagi dua hal:

1. Mengabdi (beribadah) kepada Allah.
2. Melahirkan rahmat bagi semesta.

Maka beberapa waktu lalu kita membuat “Humanitarian Islam”, dan kita menunjukkan dengan jujur masalah-masalah dunia dan apa yang harus kita perbuat. Antara lain:

1. Permasalahan hubungan sosial muslim dan non muslim. Bagaimana tata cara kita memperlakukan mereka? Apa mereka akan kita musuhi atau bagaimana? Kita tahu banyak sekali hal buruk terjadi karena alasan agama. Apa ini akan kita biarkan atau kita akan mencari solusi dari permasalahan ini? Padahal saat ini kita berada pada peradaban dunia yang jauh berbeda dengan masa lalu. Sebagai contoh:

Sebelum perang dunia pertama mungkin hampir semua di dunia mengadopsi identitas agama. Maka status kewarganegaraan pada waktu itu ditentukan oleh identitas agama (tirani agama). Maka yang terjadi pada waktu itu adalah permusuhan abadi di antara mereka.

Realitas yang terjadi saat ini hampir semua negara tidak lagi beroperasi sebagai negara dengan identitas agama. Oleh karena itu status kewarganegaraan saat ini tidak lagi di tentukan ada dasar identitas agama. Maka jika kita melihat saat ini dalam satu negara orang berbeda-beda agama hidup berdampingan.

Maka kalau kita bicara ancaman, tampak jelas dan nyata orang berperang satu sama lainnya karena mendapat ancaman dari luar. Tapi berbeda dengan dunia saat ini. Justru antar penganut agama dalam suatu negara saling bantu untuk menjaga negaranya aman. Pertanyaannya, kalau kita memakai standar masa lalu apakah itu relevan dengan dunia saat ini? Apakah bukan justru akan menjadi kerusuhan sosial (genosida) jika kita tetap bersikeras hidup dengan standar masa lalu?

2. Evolusi norma kepantasan, dunia banyak sekali berubah. Dahulu sesuatu yang mungkin pantas dilakukan tapi berbeda dengan saat ini. Contoh: perbudakan dan penjajahan. Hal ini dulu dianggap biasa hampir di seluruh dunia, tapi saat ini tidak. Bahkan dalam undang-undang negara kita jelas dikatakan bahwa kemerdekaan itu adalah hak setiap bangsa.

3. Era globalisasi. Artinya: dunia sudah sangat terbuka atas informasi yang terjadi. Maka apa yang terjadi di suatu tempat akan berdampak di tempat lain. Contoh: Jika kita membantai kelompok agama tertentu di suatu tempat jelas akan berdampak di tempat yang lain. Maka hidup di era globalisasi kita tidak bisa lagi berfikir dan berbuat sesuatu untuk kita saja. Termasuk permasalahan dunia saat ini merupakan tanggung jawab kita juga untuk mencari jalan keluar dari apa yang terjadi itu.

Hal-hal di atas hanya sekedar beberapa contoh permasalahan dunia saat ini yang terjadi. Maka Manifesto Nusantara adalah seruan yang mengajak semua pihak yang memiliki kehendak baik dari semua agama dan kebangsaan untuk bergabung bersama membangun konsensus global untuk mencegah dijadikannya Islam sebagai senjata politik, baik oleh Muslim maupun Non-Muslim, dan memupus maraknya kebencian komunal, melalui perjuangan untuk mewujudkan tata dunia yang ditegakkan di atas dasar perhormatan terhadap kesetaraan hak dan martabat bagi setiap manusia.

Semoga bermanfaat.

Magelang, 7 Januari 2019.

Penulis: Aunullah A’la Habib.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *