Namanya Teguh Santoso, usia 40 tahun. Ia adalah warga Kulonprogo yang sedang kesulitan mencari pekerjaan. Sampai pada akhirnya ia memilih untuk memulai usaha sendiri, walaupun mulai dari kecil-kecilan.
Teguh memulai usaha berjualan bensin eceran. Ia sendiri baru pulang dari perantauannya selama setahun, dan dalam perantauannya itu ia meninggalkan istri sekaligus tiga anaknya yaitu Roro, Nurcahyo dan Setyo Aji.
Karena keluarganya semakin kesulitan ekonomi dikarenakan ketiga anaknya sedang menjalani pendidikannya di bangku sekolah. Teguh akhirnya memutuskan pulang kampung. Sayangnya, sampai di kampung halaman justru bingung memulai kerja apa. Karena kesehariannya hanya membantu istrinya jualan angkringan.
Dari sini, ia akhirnya bertemu LAZISNU DIY. Direktur LAZISNU DIY Ulin Nuha menegaskan bahwa bantuan tambahan modal usaha sebesar Rp.1.000.000 diberikan karena Teguh memiliki istri yang tiap hari jualan angkringan, sementara Teguh sendiri sedang memulai usaha kecil-kecilan yaitu dengan jualan bensin.
“Tambahan modal merupakan program ekonomi yang sedang terus diupayakan oleh LAZISNU DIY. Tujuannya antara lain untuk mengangkat kemakmuran para pegiat UMKM (Usaha Mikro, Kecil & Menengah) yang sangat banyak sekali tumbuh berkembang di berbagai warga desa,” tegas Ulin.
“Berkembang dan tidaknya UMKM sendiri bisa dicapai oleh kreativitas dan inovasi penggiatnya, tapi modal pasti menjadi salah satu unsurnya,” lanjut Ulin.
“Bersyukur saya bisa dapat bantuan tambahan modal ini dan kedepannya akan saya gunakan untuk mengembangkan usaha angkringan istri saya .” Tegas Teguh yang datang ke kantor LAZISNU DIY, Senin (24/12).
Ulin juga menegaskan bahwa dengan tambahan modal ini diharapkan dapat membangkitkan kepercayaan diri para penggiat UMKM.
“Percaya diri menjadi kekuatan penting para penggiat UMKM. Karena UMKM adalah kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar dalam perekonomian Indonesia. Selain itu, kelompok ini terbukti tahan terhadap berbagai macam goncangan krisis ekonomi,” pungkas Ulin.
(Arief/LAZISNU DIY)