Berita NU, BANGKITMEDIA.COM
KRETEK-Ahad (29/7/2018), Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Kecamatan Kretek menyelenggarakan musyawarah kerja. Musker ini merupakan tindak lanjut dari konferensi dan pelantikan pengurus MWCNU yang telah berlangsung beberapa waktu yang lalu. Musyawarah kerja ini dilaksanakan di aula Balai Desa Tirtomulyo, jalan Angkruk-Celep Km. 3. Seluruh pengurus mulai dari jajaran syuriah, tanfidziah, lembaga-lembaga hingga perwakilan ranting hadir dalam kegiatan ini. Selain itu dari muspika dipimpin oleh Camat Kretek Cahya Widada, S.Sos., M.H. beserta Danramil, dan perwakilan KUA turut hadir dalam acara musyawarah kerja ini. Dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Bantul diwakili oleh sekretaris tanfidziah Drs. Marjadi Fuad, M.Pd. Tidak kurang dari 70 orang hadir dan mengikuti kegiatan musyawarah kerja ini.
Drs. Surahmanto selaku Ketua Tanfidziah sekaligus ketua steering comitee menyampaikan beberapa hal terkait musker ini dalam sambutannya. Yang pertama bahwa musyawarah kerja ini merupakan sebuah keniscayaan bagi organisasi. Mustahil organisasi akan berjalan pada relnya tanpa ada musyawarah untuk menentukan program kerja selama 5 tahun ke depan. Hal kedua yang disampaikan adalah bahwa pilihan menjadi pengurus NU harus diimbangi dengan prestasi di luar organisasi. Maksudnya bahwa kader-kader NU harus mampu menjadi tokoh-tokoh yang memiliki andil dan peran di dalam masyarakat maupun lingkungan kerjanya. Tunjukkan bahwa pengurus NU memiliki kemampuan dalam bidangnya masing-masing juga memiliki kesadaran dan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat. Poin ketiga adalah bahwa NU secara umum adalah mitra bagi pemerintah. Termasuk dalam hal ini bahwa MWCNU Kretek adalah mitra bagi pemerintah setempat, yaitu Pemerintah Kecamatan Kretek. Drs. Surahmanto bahkan berani menjamin tidak akan ada anggota dari pengurus MWCNU Kretek yang memiliki paham radikal.
Di lain kesempatan, camat Kretek, Cahya Widada, S.Sos., M.H. menyambut baik adanya musker ini. Pelantikan yang beberapa waktu lalu juga dihadirinya telah direspon dengan baik melalui musker ini. Pihaknya menyampaikan bahwa kemajemukan yang ada di wilayah Kecamatan Kretek hendaknya dapat terus dijaga kondusivitasnya. Oleh sebab itu, ia mengajak MWCNU sebagai bagian dar organisasi terbesar di negeri ini untuk ikut menjaga kondusifitas yang sudah ada. Selain itu untuk memberi gambaran program kerja yang akan dibahas, pihaknya memberi gambaran bahwa saat ini meskipun paham radikalisme tidak banyak ditemukan di wilayah Kecamatan Kretek namun kewaspadaan harus selalu dijaga. Pluralisme yang ada dapat menjadi potensi masuknya radikalisme. Dicontohkan adalah dunia malam di wilayah pantai selatan.
Harapan besar ada pada MWCNU Kretek sebagai bagian dari ormas yang moderat dan toleran serta mampu membaur dengan berbagai golongan. MWCNU Kretek semoga mampu meredam kemaksiatan yang dapat mencoreng wajah Kecamatan Kretek, namun tetap dengan cara yang santun. Di Akhir sambutannya, ada harapan semoga musker berjalan dengan lancar dan suskes, menelurkan keputusan tentang program kerja yang riil dan dapat direalisasikan untuk kemajuan organisasi khususnya, dan masyarakat pada umumnya.
Di lain kesempatan, Sekretaris PCNU Bantul Drs. Marhadi Fuad, M.Pd. menyampaikan bahwa menjadi pengurus NU atau menjadi warga NU harus siap dihujat, dipojokkan, diserang oleh berbagai pihak. Namun satu hal yang selalu ditanamkan dalma diri bahwa NU tidak akan pernah mundur dari ghirah perjuangannya. Semakin dihujat, maka semangat akan berlipat. Semua hanya dilakukan demi mengharap ridlo Allah swt.
Bahwa musker adalah tahapan yang harus dilalui organisasi setelah konferensi dan pelantikan, maka harapan besar program kerja yang nanti tesusun dapat direalisasi. Jangan sampai progres yang telah berjalan terhenti sampai pada musker saja. Prinsip menjaga tradisi yang sesuai dengan ajaran Nabi SAW serta melakukan inovasi yang tidak melanggar syariat demi kemaslahatan umat harus dipegang teguh seluruh pengurus. Hal ini penting agar ruh NU tetap ada dan terjaga. Ciri khas NU sebagai organisasi moderat dan mampu mengakomodasi banyak perbedaan harus terus dibawa dalam diri pribadi maupun organisasi. Selanjutnya di akhir sambutannya, PCNU siap memfasilitasi, mendukung program kerja yang akan disusun dan disepakati nantinya.
Musyawarah kerja diawali dengan sidang komisi. Di mana seluruh peserta dibagi menjadi tiga komisi. Komisi A membahas rancangan program dari Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama, Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama, dan Lembaga Zakat Infaq dan Shodaqoh. Komisi B membahas rancangan program dari Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama dan Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama. Komisi C adalah komisi mandatori dan rekomendasi.
Musyawarah berjalan dengan lancar, tidak ada perdebatan yang berarti. Hingga pada sidang pleno penyampaian hasil sidang komisi oleh masing-masing ketua komisi, seluruh program kerja diterima dan disepakati. Pengurus berharap rancangan program yang sudah ada segera ditindaklanjuti dengan penyusunan matrik program kerja dan dibagikan di seluruh pengurus hingga ranting sehingga program yang sudah ada dapat dikawal.
“Langkah awal yang baik semoga dapat melecut semangat untuk terus berkhidmat di bawah panji Nahdlatul Ulama. Satu niat suci adalah hanya mengharap ridlo Allah Swt dan semoga dapat menjadi manusia berguna bagi sesama,” pesan dari Rois Syuriah KH Zisam Damiri di akhir musker.