KPM Mandiri 2021: Mahasiswa UNIPDU Jombang Lakukan Pendampingan Belajar Nahwu Shorof
Ditengah naiknya klaster Pandemi Covid-19 diberbagai daerah Indonesia, khususnya Kabupaten Kediri, mahasiswa Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang tetap berkomitmen, berkontribusi kepada masyarakat dengan melakukan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Mandiri 2021. Acara berlangsung di Pondok Pesantren Al Ikhlas Avverous Dusun Nepen, Desa Krecek, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri. Sebagai catatan, program KPM Mandiri tahun ini dilaksananakan setelah ditetapkan PPKM darurat Jawa-Bali oleh pemerintah yang mengakibatkan perubahan prilaku pembatasan aktifitas interaksi sosial dan pendidikan.
Muhamma Rozikin salah satu Mahasiswa Unipdu Jombang mengadakan pendampingan pembelajaran Nahwu-Shorof kepada santri Al Ikhlas Avverous Darussalam dengan latar pendidikan formal berbeda-beda dari SMP hingga Perguruan Tinggi. Materi Nahwu-Shorof sengaja dipilih Rozikin disebabkan keahlian tersebut dianggap menjadi sebuah momok pelajaran yang menakutkan di sekolah atau madrasah oleh santri atau pelajar. Dampak ini akan berlangsung lama jika para santri tetap melakukan praktik ketrampilan dalam menyusun kebendaharaan kosa kata bahasa arab yang mereka miliki jika hanya dilakukan secara daring atau dengan kurangnya bimbingan praktik langsung.
Pendampingan praktik Nahwu-Shorof menjadi nilai lebih demi mendongkrak kualitas kemampuan bahasa arab para calon ‘’Nuhat’’ atau istilah lain pakar gramatika bahas arab untuk memahami literasi pengkajian bahasa lebih lanjut. Dan tentunya lebih spesifik, bagi pondok pesantren yang baru dirintis, program kegiatan pengembangan bahasa seperti ini akan dan terus efektif manfaatnya untuk meningkatkan daya minat calon santri baru, disamping sebagai penunjang akreditasi.
Meski mata kuliah keseharian yang diperoleh di kampus lebih banyak dihabiskan dengan teori matematika, mahasiswa yang akan masuk semester 7 ini ingin menunjukkan kepada masyarakat Kediri bahwa kampus yang menjadi tempat belajarnya merupakan kampus yang mempunyai nilai integrasi dan interkoneksi antara keilmuan agama Islam dan sains. Khususnya keterampilan berbahasa arab yang menjadi jembatan untuk menjadi pribadi insan berakhlakul karimah.
“Ilmu matematika itu kan sebenarnya juga ilmu bahasa, lebih tepatnya bahasa notasi. Tidak hanya menghitung saja tapi lebih dari itu, bagaimana caranya berpikir dan bernalar dengan tepat. Ketelatenan bermatematika semacam ini dilatih sejak dini oleh mahasiswa mulai duduk di semester awal. Maka, kriteria khusus yang ada pada kepribadian matematikawan—yang melekat pada diri mereka—bisa dilihat kepribadiannya yang selalu tampak optimistis, berpikir kritis, tanggung jawab dan tentunya tidak gampang menyerah ketika mendapatkan kegagalan. Dan memahami gramatika-morfologi bahasa arab sepertinya juga tidak jauh berbeda; perlu kesabaran, ketelatenan dan memperbanyak praktik disamping menambah penguasaan teori’’, jelas mahasiswa Fakultas Dan Sains tersebut.
Dalam proses pendampingan belajar yang berlangsung dari 19 Juli hingga 19 Agustus 2021 tahun ini, program kerja yang telah terlaksana adalah menjelaskan pengenalan tanda-tanda isim, macam-macam I’irab, bagaimana menerapkan mubtada’ khabar dalam sebuah kalimat, yang dikemas secara asyik, menarik dan penuh kesan bahwa berbahasa arab tidak hanya erat kaitannya dengan menghafal rumus dan istilah. Tidak hanya sebuah mata pelajaran dari lembaga pendidikan formal yang dianggap sebuah beban. Harapanya, setelah kegiatan KPM selesai, santri tetap termotifasi meningkatkan khazanah keahlian bahasa arabnya meskipun dimasa PPKM yang masih berlangsung sampai di bulan kemerdekaan Agustus ini.
Demikian KPM Mandiri 2021: Mahasiswa UNIPDU Jombang Lakukan Pendampingan Belajar Nahwu Shorof. Semoga bermanfaat.
#Unipdu
#KPMMandiriUnipdu2021
#Matematika Unipdu