Kiai Hanif Muslih Pengasuh PP Futuhiyyah Mranggen Demak Wafat.
Kabar duka datang dari Demak Jawa Tengah. Pengasuh Pesantren Futuhiyyah Mranggen, KH Muhammad Hanif Muslih wafat pada Kamis, 10 Desember 2020, sekitar pukul 13.50 WIB di Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung Semarang. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun.
“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Telah meninggal dunia KH Hanif Muslih (Pengasuh Ponpes Futuhiyyah Mranggen Demak), baru saja sekitar jam 13.50 di RSI SULTAN AGUNG Semarang. Kami yakin almarhum husnul khotimah, ahlul jannah amin2 YRA. Al-Fatihah,” demikian pesan dr. Masyhudi yang tersebar di media sosial.
Kiai Hanif Muslih Pengasuh PP Futuhiyyah adalah Mursyid Thariqoh Qodiriyah wa Naqsyabandiyah, tak lain meneruskan kemursyidan dari ayahnya KH Muslih Mranggen. Selain itu, saat ini Kiai Hanif juga Wakil Rais Syuriah PWNU Jawa Tengah.
K.H. Muhammad Hanif lahir di Mranggen pada bulan Desember 1955 sebagai anak keempat dari sebelas bersaudara putra pasangan K.H. Muslih Abdurrahman dan Nyai Hj. Marfu’ah. Ayahnya adalah ulama besar pada era 1950-an hingga wafatnya pada tahun 1981. Mbah Muslih juga pernah menduduki posisi Rais ‘Aam di Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah (Jatman), organisasinya para pengamal thariqah di tanah air.
Meski anak ulama pengasuh pesantren, oleh orang tuanya pendidikan dasar agama Hanif kecil lebih banyak diserahkan kepada para pengajar madrasah di lingkungan pesantrennya. Hanya setiap bulan Ramadhan, Hanif mengikuti pengajian kitab yang diasuh langsung oleh sang ayah di masjid Pesantren Futuhiyyah.
Semoga beliau dalam perjalanan kembali kepada Allah SWT dalam keadaan husnul khotimah, amin Allahuma amiin.. Al-fatihah..
Penulis : Ahmad Syaefudin
Editor : Muhammad
_____________
BONUS ARTIKEL TAMBAHAN
Humor Kiai Kholil Bisri dan Kiai Zainal Abidin Munawwir Krapyak.
Gus Zainal versus Gus Kholil (Kyai Kholil Bisri – ya kakak Gus Mus) jangan diartikan “lawan” sebagai layaknya tinju/sepakbola, jangan. Maksud penulis hanya sekedar santri membuat gemes Kiainya…
O… lha dalah… siapa yang tak kenal Gus Kholil waktu mondok di Krapyak. Hampir semua santri mengenalnya. Maklum dia santri yang menonjol. Anak Kyai terkenal, yang cerdik, pintar, dan nuakal. Saking nakalnya acapkali kena marah/sindir Kyai.
Pernah kan Gus Mus sendiri bercerita, ia dihukum Mbah Ali – gara-gara Gus Kholil tidak ngaji. Kata Mbah Ali – ra keno kakake… adine wae…. Akhirnya Gus Mus yang kena hukuman “nyapu”…
Krapyak di waktu senja tiba… Gus Kholil sudah siap-siap.
“Mau kemana Gus?,” Tanya kawan.
“Mau adzan,” Jawab Gus Kholil.
“Tumben!,” tegas kawannya.
“Dengarkan ya adzanku,” ketus Gus Kholil sambil melangkah ke masjid.
Kawan-kawanpun mendengarkan dengan sungguh-sungguh… Maasyaa Allaah… Adzan Gus Kholil lain dari yang lain. Ketas banget, iramanya ala dia – pendek-pendek, kaku, tak enak didengar telinga. Wow, pondok jadi guncang.
Gerangan siapa itu yang berani Adzan seperti itu?
Tak pelak Gus Zainal juga ikut dengar. Ia keluar dari kamar/gothakannya, perlu mencari tahu siapa yang adzan. Dengan gemes dan nada kurang senang berjalan setengah lari ke masjid. Melihat Gus Zainal datang menuju masjid. Gus Kholil gak kurang akal, ia lari lewat jendela pengimaman (masjid PP Krapyak kan ada ventilasi lebar.)
Gus Kholil lari menghilang
Gus Zainal sampai di TKP tidak ditemui seorang pun. Sambil nada jengkel bergumam: Adzan kok main-main, sambil kembali ke kamarnya.
Alah Gus, Gus… wis njaluk ngapuro durung…?
Allahu yarham lahuma,
Demikian kisah Humor Kiai Kholil Bisri dan Kiai Zainal Abidin Munawwir Krapyak, semoga menyegarkan.
Krapyak, 17-03-2015
Semoga artikel Humor Kiai Kholil Bisri dan Kiai Zainal Abidin Munawwir Krapyak ini memberikan manfaat dan barokah untuk kita semua, amiin..
_________
Penulis: KH Munawir AF, Mustasyar PWNU DIY.
Editor : Muhammad