Keutamaan Sahur dan Penjelasannya Serta Doa Mustajab Ramadhan
Sahur itu sangat utama. Hukumnya sahur itu sunnah. Ini amalan utama di bulan suci ramadhan, maka jangan tinggalkan sahur karena itu sama saja dengan meninggalkan keutamaan bulan suci ramadhan. Para ulama’ sudah menegaskan ini, bahwa hukum sahur itu sunnah, bukan wajib.
Tentang keutamaan sahur ini ditegaskan oleh Imam Nawawi dalam Kitab Syarh Shahih Muslim, 7: 206, yang menerangkan bahwa amalan sahur ini punya keutamaan yang luar biasa karena bermakna penuh berkah.
Hadits yang meriwayatkannya adalah muttafaqun ‘alaih, dari sahabat Anas bin Malik, Nabi Muhammad SAW bersabda,
تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِى السَّحُورِ بَرَكَةً
“Makan sahurlah kalian karena dalam makan sahur terdapat keberkahan.” (HR. Bukhari no. 1923 dan Muslim no. 1095).
Berkah itu tambahnya kebaikan dalam diri manusia. Berkah tentu saja datang dari Allah Swt karena kita taat dengan-Nya. Tentang berkah ini, Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki (w. 1425 H/2004 M) dalam bukunya, Mafâhîm Yajibu An Tushahhaha, memberikan penjelasan dengan sangat bagus.
إِنَّ التَّبَرُّكَ لَيْسَ هُوَ إِلَّا تَوَسُّلًا إِلَى اللهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى بِذَلِكَ الْمُتَبَرَّكِ بِهِ، سَوَاءٌ أَكَانَ أَثَرًا أَوْ مَكَانًا أَوْ شَخْصًا
“Sesungguhnya mencari berkah (ngalap berkah) tidak lain hanya sebagai pelantara memohon kebaikan kepada Allah melalui sesuatu yang diambil berkahnya, baik itu berupa peninggalan, tempat, maupun tubuh seseorang.” (tt: 232).
Di sini, sangat jelas sekali bahwa sahur itu penuh berkah. Jangan pernah kita lewatkan.
Kemudian, sahur itu juga waktu mustajab di bulan suci ramadhan. Berikutnya nasehat Habib Hamid bin Muhammad Al-Hamid, Makassar tentang tiga waktu terkabulnya doa di bulan Ramadhan. Raihlah keutamaan tersebut dengan terus memperbanyak doa.
Allah SWT berfirman,
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah: 186).
Ada tiga waktu utama terkabulnya doa di bulan Ramadhan:
1- Waktu sahur.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi Muhammad SAW bersabda,
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ
“Rabb kita tabaraka wa ta’ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Allah berfirman, “Siapa saja yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim)
2- Saat berpuasa.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi SAW bersabda,
ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
“Tiga orang yang do’anya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan do’a orang yang dizalimi.” (HR. Ahmad)
3- Ketika berbuka puasa.
Nabi Muhammad SAW bersabda,
ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
“Ada tiga orang yang doanya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, (3) Doa orang yang terzalimi.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah) .
Demikian ulasan khusus terkait Keutamaan Sahur dan Penjelasannya Serta Doa Mustajab Ramadhan.
Semoga Allah SWT perkenankan doa kita di bulan Ramadhan. Aamiin…
(Sumber: nasehat Habib Hamid bin Muhammad Al-Hamid, Makassar)