Yogyakarta, BANGKITMEDIA. Dalam rangka mengembangkan kreativitas dan meningkatkan mutu pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan, Seksi SMK Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) menyelenggarakan Pameran Klinik Sains pada hari Selasa-Kamis(10-13/10) yang bertempat di Balai Pamungkas, Yogyakarta.
Acara yang diselenggarakan setiap setahun sekali oleh Dikpora ini diawali dengan adanya sosialisasi ke semua sekolah SMK se-Daerah Istimewa Yogyakarta bahwa akan diadakan seleksi proposal Klinik Sains dan pameran kreativitas siswa. Ibu Titin, salah satu penyelenggara acara ini menyebutkan bahwa dari 219 SMK yang ada di DIY, terkumpul 147 proposal yang masuk ke Dikpora kemudian di seleksi menjadi 50 proposal karya terbaik yang nantinya akan diberikan uang pembinaan sebesar 5 juta rupiah kepada tiap kelompok yang lolos.
“Kita berikan banyak kesempatan bagi sekolah-sekolah yang belum pernah tampil di acara ini, dengan maksud ada dorongan untuk berkembang dan dari siswanya juga kreatif,” ujarnya.
Salah satu SMK yang terpilih untuk mengikuti pameran Klinik Sains ini adalah SMK Ma’arif Putri Al-Munawwir—satu-satunya SMK Ma’arif yang lolos dalam seleksi pameran. Uniknya, para siswi ini berasal dari jurusan tata busana namun mampu menghasilkan produk pupuk organik cair yang berasal dari air cucian lele, atau disebut dengan “ARCULE”.
Pameran yang dimulai pada hari Selasa dan akan berlangsung selama 3 hari ke depan ini bertujuan untuk memotivasi siswa siswi SMK atas kreativitas yang mereka miliki. Disamping itu, mereka juga diberikan kesempatan untuk mengenalkan produk yang mereka ciptakan kepada masyarakat luas sehingga diharapkan apa yang mereka ciptakan adalah teknologi yang tepat guna. (Fina Alfuziyyana/Rokhim)
