Hadiri HUT Ke-7 Pondok Pesantren Ora Aji, Dedy Corbuzier: Islam itu Ramah dan Baik

Hadiri HUT Ke-7 Pondok Pesantren Ora Aji, Dedy Corbuzier Islam itu Ramah dan Baik

SLEMAN, BANGKITMEDIA

Host acara televisi Hitam Putih, Dedy Corbuzier hadir dalam acara Mujahadah Dzikrul Ghofilin di Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (02/11/2019). Acara ini merupakan salah satu rangkaian acara yang digelar dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Pondok Pesantren Ora Aji yang ke-7.

Di depan ribuan jamaah yang hadir, Dedy Corbuzier bercerita mengenai keputusannya menjadi seorang muallaf.

“Kenapa Saya masuk Islam? Karena beberapa keluarga Saya muslim. Kakek Saya muslim. Saya bekerja dan berteman di lingkungan Islam,” kata Dedy saat ditemui bangkitmedia.

Selain itu, Dedy juga menjelaskan mengapa dirinya memilih Gus Miftah untuk menjadi guru spiritualnya.

“Gus Miftah memperkenalkan Islam kepada Saya dan semua orang bahwa Islam itu ramah dan Islam itu baik,” tutur Dedy.

Seperti kita ketahui, Dedy Corbuzier telah sah memeluk Agama Islam pada Jumat (21/6/2019). Dirinya mengucapkan dua kalimat syahadat dengan dibimbing oleh Gus Miftah dan disaksikan oleh puluhan jamaah serta awake media. Prosesi ikrarnya dilaksanakan setelah shalat jumat di Masjid Al-Mbejaji, Pondok Pesantren Ora Aji.

Selain Dedy Corbuzier, acara Mujahadah Dzikrul Ghofilin dihadiri pula oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kapolda DIY Irjen Ahmad Dofiri, serta Danrem DIY Brigjen TNI Muhammad Zamroni.

Dalam sambutannya, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa dirinya sangat mengagumi cara dakwah Gus Miftah.

“Kalimat yang disampaikan Gus Miftah sangat menghibur dan menyenangkan. Islam disampaikan sesuai dengan konteks perkembangan zaman sehingga pesannya sampai dan mudah diterima oleh semua kalangan,” kata Ganjar.

Diakhir sambutannya, Ganjar Pranowo berpesan kepada seluruh masyarakat Indonesia agar selalu menjaga silaturahmi.

“Ketuhanan Yang Maha Esa itu berarti bahwa setiap orang bertuhan. Setiap agama benar bagi penganutnya. Apapun agamanya, sukunya, golongannya bersilaturahmilah sehingga bisa hidup rukun,” tutur Ganjar.

Sementara Kapolda DIY Irjen Ahmad Dofiri berpesan agar seluruh masyarakat Indonesia selalu mempertahankan tradisi dan nilai-nilai lama yang masih baik serta mengambil tradisi baru yang memiliki nilai-nilai yang baik seperti yang dicontohkan oleh Gus Miftah. (Agus Sanjaya/rn)

*Penulis adalah Mahasiswa KPI UIN Sunan Kalijaga yang sedang Magang di Majalah Bangkit dan Bangkitmedia.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *