Benarkah Mati Karena Wabah Penyakit Jadi Syahid?
Sebenarnya bila dikalkulasi jumlah pengidap virus Corona antara yang sembuh dan yang meninggal jauh lebih banyak yang sembuh. Namun karena pemberitaan lebih sering menyebut angka kematian serta keadaan beberapa negara yang kesemuanya seperti sangat mencekam maka ketakutan terhadap virus ini semakin kuat.
Soal kematian, tanpa virus covid-19 ini kalau sudah waktunya mati ya tetap mati. Jika takdir tidak mengatakan mati maka tetap akan hidup. Yang penting tetap jalani pola hidup sehat, penuhi vitamin, olahraga dan lainnya. In syaa Allah selamat.
Kalaupun harus mati dengan cara ini -sekali lagi jumlahnya sangat kecil- maka tidak perlu khawatir karena Nabi menjanjikan sebagai mati syahid, karena malaikat menyaksikan masuk ke surga:
” اﻟﺸﻬﺪاء ﺧَﻤْﺴَﺔٌ: اﻟﻤَﻄْﻌُﻮﻥُ، ﻭَاﻟﻤَﺒْﻄُﻮﻥُ، ﻭَاﻟﻐَﺮِﻳﻖُ، ﻭَﺻَﺎﺣِﺐُ اﻟﻬَﺪْﻡِ، ﻭَاﻟﺸَّﻬِﻴﺪُ ﻓِﻲ ﺳَﺒِﻴﻞِ اﻟﻠَّﻪِ “
“Syuhada ada 5, orang yang meninggal karena wabah penyakit menular, meninggal karena sakit perut, mati tenggelam, mati kejatuhan benda berat dan Syahid perang di jalan Allah” (HR Bukhari)
Supaya tidak terlalu tegang dengan Korona, kita singkat saja dengan bahasa Cangkru’an di warung kopi pagi hari:
☕ Kopi
🚬 Rokok
🍚 Nasi
(اﻟﺸﻬﺪاء ﺧﻤﺴﺔ) اﻟﺬﻳﻦ ﻟﻬﻢ ﺃﺟﺮ اﻟﺸﻬﻴﺪ ﻭﺛﻮاﺑﻪ ﺧﻤﺴﺔ ﺃﻧﻮاﻉ ﻣﻦ اﻟﻤﻮﺗﻰ. (اﻟﻤﻄﻌﻮﻥ) اﻟﺬﻱ ﻳﻤﻮﺕ ﺑﺴﺒﺐ ﻭﺑﺎء ﻋﺎﻡ. (اﻟﻤﺒﻄﻮﻥ) ﻣﻦ ﻣﺎﺕ ﺑﺴﺒﺐ ﻣﺮﺽ ﺃﺻﺎﺑﻪ ﻓﻲ ﺑﻄﻨﻪ. (ﺻﺎﺣﺐ اﻟﻬﺪﻡ) اﻟﺬﻱ ﻳﻤﻮﺕ ﺗﺤﺖ اﻟﻬﺪﻡ. (اﻟﺸﻬﻴﺪ ﻓﻲ ﺳﺒﻴﻞ اﻟﻠﻪ) اﻟﺬﻱ ﻳﻘﺘﻞ ﻓﻲ اﻟﻘﺘﺎﻝ ﻣﻊ اﻟﻜﻔﺎﺭ ﺑﻘﺼﺪ ﺇﻋﻼء ﻛﻠﻤﺔ اﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ]
Penulis: KH Ma’ruf Khozin, Ketua Aswaja NU Center Jawa Timur.
_______________
Semoga artikel Benarkah Mati Karena Wabah Penyakit Jadi Syahid? ini memberikan manfaat dan barokah untuk kita semua, amiiin..
simak artikel terkait Benarkah Mati Karena Wabah Penyakit Jadi Syahid? di sini
kunjungi juga channel youtube kami di sini