Banser Nglipar dan Akhir Kisah Pencarian Mbah Parsi

Banser Nglipar Gunungkidul

Berita NU, BANGKITMEDIA.COM

NGLIPAR- Banser Nglipar Gunungkidul terus semangat memberikan pengabdiannya kepada masyarakat. Ini terbukti dari peristiwa yang dialami salah satu warga Padukuhan Kwarasan Tengah, Desa Kedungkeris, Kecamatan Nglipar.

Namanya Mbah Parsi, usia 65 tahun. Selama kurang lebih enam hari terakhir, warga Kwarasan bingung oleh menghilangnya seorang laki-laki bernama Mbah Parsi tersebuit. Banyak pihak terlibat dalam usaha pencarian tersebut, khususnya Banser Satkoryon XI-5-05, kecamatan Nglipar.

Bacaan Lainnya

Penemuan mayat laki-laki oleh kepala Dukuh Kwarasan Wetan bersama Sahabat Banser Sigit Diyanto pagi tadi menjawab kebingungan warga. Identittas mayat akhirnya dapat diketahui oleh petugas Kepolisian dan tim medis RSUD Wonosari, Sabtu (17/03/2018). Korban adalah Parsi (65) warga Padukuhan Kwarasan Tengah, Desa Kedungkeris, Kecamatan Ngipar.

Hal itu dapat dipastikan dari sidik jari korban oleh tim Inafis Satreskrim Polres Gunungkidul. Selain itu, dari keluarga korban juga meyakini bahwa mayat yang ditemukan dalam kondisi membusuk itu adalah Parsi. Hal itu berdasarkan sabit yang dibawa dan pakaian yang digunakan serta ciri-ciri fisik korban.

Kapolsek Nglipar, AKP Kasiwon melalui Kanit Reskrim, Ipda Darmadi membenarkan bila mayat yang dalam kondisi membusuk tersebut adalah Parsi. Namun untuk penyebab kematian korban masih belum bisa dipastikan.

“Dari sidik jari sudah cocok. Untuk ciri fisik dan peralatan yang dibawa maupun dipakai hanya petunjuk saja,” ucap Ipda Darmadi.

Saat berada di kamar jenazah RSUD Wonosari, kondisi wajah sudah sangat sulit dikenali lantaran sudah membusuk. Bahkan bau menyengat pun tercium hingga luar ruangan. Keterangan beberapa keluarga dan tetangga, Parsi selama ini memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggi. Jasad Parsi ditemukan oleh warga di tegalan dalam kondisi tengkurap sekitar 1 kilometer dari rumah korban.

Selalu Semangat

Komandan Banser Nglipar, Wartoyo menjelaskan bahwa Banser Nglipar akan terus mengobarkan semangatnya dalam mengabdi kepada masyarakat. Semangat ini akan terus dijaga, karena ini adalah tugas dari NU, yakni menjaga ulama, masyarakat dan negara.

Banser Nglipar akan terus memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Kita selalu ta’at kepada para ulama’ untuk menjaga bangsa dan negara,” tegas Wartoyo.

Pernyataan tegas juga disampaikan Ketua PAC Ansor Nglipar, Abdul Syafek. Bagi Syafek, Ansor dan banser akan selalu teguh menjaga Pancasila dan NKRI. Karena Pancasila dan NKRI adalah warisan para ulama’ Nusantara

“Kita akan selalu berjuang untuk Indonesia. Pancasila dan NKRI adalah harga mati. Negara ini adalah warisan ulama’, Ansor banser akan selalu setia dengan perintah ulama NU yang jelas terbukti dalam berperan untuk menjaga kedaulatan NKRI,” tegas Syefek. Berita Islam Terkini (mm)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *